Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Moment Terakhir Bersama Tesa Beta Hariandini

“ Moment terakhir bersama Tesa Beta Hariandini “

                Baiklah,  postingan kali ini aku akan mengisahkan sepenggal kisah *ehmm* bisa dibilang sebuah kejadian yang sangat sangat mengharukan T_T . Okeh, mungkin diantara kalian semua pernah ngerasain serunya sebuah persahabatan ,yap itulah yang aku rasakan. Dimana ada perkenalan disana ada pertemanan, apabila ada tawa disana juga ada tangis, apabila ada bahagia tentunya ada kesedihan, dan apabila ada sebuah perjumpaan pasti ada sebuah “perpisahan” . yaa, siapa yang menginginkan sebuah perpisahan ? Tentunya kita berharap itu tidak akan terjadi bukan ? J . Kata “perpisahan” itulah yang membuat aku sangat ingin menulis postingan ini, dimana banyak lika-liku yang kita hadapi sebelum akhirnya perpisahan itu benar-benar terjadi …
                “Tesa Beta Hariandini” atau yang suka diejekin sama Pa Andy “BETA” hahaha atau yang sering dipanggil “TESAK” ininih yang bakal jadi sorotan utama dalam postingan ku kali ini wkwkw. Salah satu sahabat ku yang bisa dibilang unik :p , punya wajah imut *-_- , lesung pipit yang cuman satu *satunya diambil poni* (poni : martabak berjalan) haha 

                Hari itu, hari Jum’at sekitar pukul 12.00
                Aku mulai sms Aulia dan Norma buat ngunjungin Tesa dikarenakan  Tesa hari itu juga akan pindah ke Palembang, Sumatera Selatan, maklum pekerjaan Ayahnya yang menuntut dia juga harus berpindah-pindah tempat. Sebelumnya, waktu di sekolah kita gak buat janji dulu sama dia kalau kita pengen ke rumah dia nanti sore, biasalah sifat dia kumat lagi hoho kata orang banjar “meraju”. Tiba-tiba dia ngilang gitu aja eh pas dicariin ternyata dia benar-benar sudah pulang ke Rumah, gara-gara ulah kami yang ngebuat itu anak jadi sebel abis </////> *haha maaf yaa~*
                Balasan sms datang dari kedua sahabatku, kami sepakat buat ke Rumah Tesa hari ini jam 4 sore. Sekalian pengen beri kejutan atas kedatangan kami. Beberapa hari yang lalu Tesa pangen banget makan gulali yang pernah kami beli, dia pengen banget tau rasanya *pasti manis lahh tess* . Jadi, jam 3 Norma mulai berangkat dari rumahnya menuju rumahku, habis itu aku, norma jemput Aulia. Langsung deh pergi ke Hero beliin Tesa gulali lumayan makan waktu sih disana karena harus nunggu gulalinya di adon dulu~ Tesa pasti seneng nih walaupun cuman gulali yang harus misahin kita sama dia..
                Pukul 04.00 sore, tibalah kami di Rumah Tesa. Kenyataan pertama yang harus kami hadapi saat itu dan berucap dalam hati semoga Tesa belum pergi. Betapa terkejutnya pagar rumah Tesa terkunci !. Mencoba berusaha memanggil namanya dan masih berharap dia belum pergi dan berada di dalam menanti kedatangan kami. Heuh~ panggilan itu tak ada jawaban, terlihat begitu sunyi didalam rumahnya, kemudian kami memberanikan diri membuka kunci pagar dan menengok ke jendela rumahnya ternyata seisi rumah pun sudah kosong. Disanalah perasaan kami bercampur aduk. dikaluti perasaan khawatir dan sedih. khawatir tidak sempat bertemu untuk terakhir kalinya dan sedih tak dapat menghantar kepergian dia ke Palembang dengan senyuman.
                Apa yang harus kami lakukan ? yahh~ tetap berusaha. Kami punya inisiatif untuk menanyakan keberadaan Tesa pada tetangga di depan rumahnya. Apalah daya mendengar kalimat yang dinyatakan tetangganya itu “Tesa kayaknya sudah pergi ke Bandara” .
                ~Yaa.. Kami terlambat ..~ kami mengira dia pergi jam 5 atau 6 sore. Timbullah penyesalan yang benar-benar sangat terasa. Dengan cepat aku menyuruh Norma untuk meneleponnya, gugup sekali saat detik-detik menanti suara Tesa . Berseri seketika wajah kami ketika suaranya terdengar. “Tes, kamu dimana ? Nih, kami dimuka Rumahmu?”. Tesa menjawabnya “aku udah di bandara”. Tiba-tiba telepon itu mati, yah~ sepertinya dia reject teleponnya.
                Kemudian berulang lagi meneleponnya untuk memastikan jam berapa dia akan berangkat, tapi telepon itu tak diangkat olehnya.* Ada apa Tesak?*
                Masih berdiri didepan rumahnya, berpikir apa yang seharusnya kita lakukan …
Disinilah muncul sebuah konflik diibaratkan perundingan yang cukup membuat kami berdebat.. Kata Aulia “Gimana kalau kita nyusul dia ke Bandara?” . Awalnya aku sama Norma agak ragu. Tak beberapa lama Norma menyetujuinya. Aku ? yapp~ aku masih dirundung keraguan. Bukan karena tidak ingin menemui Tesa, aku sangat sangat ingin menemuinya apalagi dia sahabat aku yang paling aktif bergerak . Itu di karenakan lokasi Bandara yang lumayan jauh~ ~ dan itu pun cukup untuk membuat kami berpikir sejenak. Selain itu, hari itu hari Jum’at yang dianggap sebagian orang adalah hari *keramat* mungkin, dan hari Jum’at pada bulan itu sedang gencar-gencarnya razia motor mengingat apa yang dikatakan orang tuaku “jangan jauh2 bejalan musimnya razia”, secara kita semua belum punya SiM, KTP, masih kelas X SMA,dan aku sngat takut jaln jauh tanpa seizin orangtua. Lagi pula, waktu terasa begitu cepat sudah menunjukkan pukul 05.00 sore dimana kami sudah berprasangka bahwa Tesa sudah naik pesawat.
Ini sudah sore banget apa sempat ke Bandara dengan waktu yang tersisa dan itu pun kita masih belum tahu keberangkatan Tesa kapan, ketika kami meneleponnya lagi dia masih tidak bisa di hubungi. hapenya di nonaktifkan. Kemudian, Aulia meyakinkanku, kita bisa lewat jalan dalam,jalan trikora dimana disana tidak akan ditemui polisi, aku berpikir lewat jl.trikora itu menakutkan karena disana sering terjadi kejadian2 yang kurang menyenangkan tapi ternyata Aulia juga lupa-lupa ingat dengan Jalannya -_____-“.
Demi Tesa sahabat gue yang suka celoteh dan suka bilang parang, demi persahabatan yang akan selalu terjalin, aku meyakinkan diriku bahwa aku harus nemuin Tesa ,toh tujuan kita baik untuk mengantarkannya dan mengucapkan salam perpisahan, insyaallah akan ada jalan yang terbaik yang Allah berikan untuk membawa kita ke tempat Tesa dan semoga Tesa masih berada di Bandara. Tanpa pikir panjang kami langsung melesat menuju bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin. Bismillah ….
“Tess, kami akan secepatnya menemuimu…” Yapp begitulah kata-kata yang cukup untuk melukiskan keinginan kami.


Tak berhenti disitu, kenyataan pahit selanjutnya pun harus dihadapi  Arrrghhh~ kita harus terjebak didalam kemacetan. Tidak hanya itu, Lampu merah yang sangat banyak berhamburan di sepanjang jalan membuat perjalanan kami makin terasa lambat. Lupa dah kecepatan berapa yang kami gunakan buat melaju haha Matahari semakin menyembunyikan sinarnya…
Saking gak sabarnya nih sama waktu yang berjalan di lampu merah  sudah kayak orang kesurupan deh diatas motor “Ayooo…Ayoooo..Heuhhh~” geregetan sama waktunya yang lelet bangetttt 30 detik waktu lampu merah itu serasa 30 menit hahaha *buseettt* belum lagi mobil yang ada didepan kami sumpehh~ -_- bikin tambah kesel habisnya lambat banget nge-gas mobil pas lampu udah ijo *gak tau apa kita lg dalam keadaan genting*. disini nih kesabaran patut diuji
Saking BETE-nya sama tuh orang sampe-sampe ku klakson-in abis-abisan, biar dah mau marah kek dia #Whatever lagian ini bukan jalan nenek moyang mu knpa juga lelet bgt bwa mobil ^o^ *ny.Onew bemamai* wkwkw. Masih dalam perjalanan, angin sore ini cukup mewakilkan perasaan kami yang tak karuan rasanya. Tak beberapa lama, pagar-pagar pembatas bandara mulai terlihat, ini lagi masalah datang, kata Aulia pintu masuknya ada disitu kita kelewatan. Sebenarnya aku juga agak lupaan, tp seingatku pintu masuknya masih agak jauh disana. Ah` biarlah namanya juga dalam keadaaan buru-buru. Jadilah balik arah lagi. Naa kan gak ada jalan masuknya disini # iyaya kata aulia yahh terpaksa muter balik lagi, cukup memakan waktu nih ~ kejadian lagi2 terjadi pas muter balik itu aku kepisah sama aulia-norma,padahal aku sudah di depan jalan masuk bandara. Tapi, mereka hilang lamaaa bgt gk muncul2, dihubungin gak ngangkat, sempat pengen pulang loh *haha ada2 aja nih* habisnya mereka tidak terlihat sama sekali . Miracle come to me~ “itu buhannya..”  . “kemana buhan km ?” jer ku. “Tadi teputar di bundaran sana” kalo gak salah sih gitu kata Norma.
Akhirnyaa~ sampailah kami dipintu masuk bandara, ambil karcis masuk. sempet-sempetnya dirayuin sama tukang parkir disana pula  gkgkgkgkgk~~ ganjen2 mah jadi cowo wkwkw ~. Ini p*ntat berasa kaku mungkin terlalu lama duduk terus dihantuin perasaan tegang ckckc~ Langsung loncat deh dari motor *Eitsss~* tak lupa bawa gulalinya juga … ---sambil menuju ruangan dibandara---  sambil coba nelpon Tesa nanya sekarang dia dimana, dan syukur Alhamdulillah hapenya aktif Yeayyy~~~~ yang nunjukkin kalo Tesa belum pergi kan hape harus dimatiin kalo udah dalam pesawat . “Tes, km dmana? kami sudah di Bandara”. “Lagi di ruang tunggu/tempat cek in” kata Tesa.
- - - - - - - - - - - -  Didepan ruang cek in - - - - - - - - - - - - -
                Langsung Aulia hubungin Tesak “Tes, kami udah di bandara nih cepet keluar !” . Aku juga mulai sms dia, Norma juga. Nah, disini nih puncaknya, Tesa tiba-tiba gak mau turun dari ruang cek in #Loh.
                Never give up~ coba telepon lagi, terdengar sebuah jawaban “Aku gak mau turun~ entar aku nangis TT” ucap Tesa. Yaampun ini anak~ -_-“ . Dengan alasan seperti itu, spontan dong bikin kita kita agak kesel. Gak tau lagi dah itu di telepon disms gak ngerespon. Sempat bingung juga mau ngapain lagi.                    Terus sampe sms gini “Tes, kita udah beraniin kesini, kita udah jauh-jauh kesini buat nyusul kamu, dan kamu gak mau keluar cuman karena alasan itu, gimana sih, kayaituan lalu L” wkwkw *bahasa campuran* . 
                Yapp~ aku tau Tesa bukan tipe orang kayak gitu karena sebenarnya dia orangnya gak tegaan. Aku ngerti apa yang dia rasakan pada saat itu saat dia mengetahui kita datang buat dia ke bandara, manusia biasa juga pasti bisa ngerasain “ini bakal menyakitkan”. Semakin menyakitkan lagi bila kita membiarkan orang lain yang sangat ingin menemui kita tapi kita membiarkannya dalam artian tidak ingin bertemu karena nantinya ketika kita mengingat ini lagi akan tumbuh rasa penyesalan yang berarti bukan? Karena bukan tangisan yang ingin kami temui tapi kamu Tesaaakk*
                Tesa tentunya gak mau ngalamin hal seperti itu. Gak berapa lama kemudian sms datang “Ya, aku kesana…..” . Wah~ excited banget baca sms itu, yaampun betapa senangnya akhirnya tu anak mau turun buat ketemu kita ^_^
                Tibalah saatnya … Sudah nunggu banget tuh Tesa muncul dengan senyum manisnya dong~           dan akhirnyyaaaa… keluarlah si baju merah dengan kerudung merah dari balik pintu cek-in bandara, bener banget dia nampakkin senyum lebarnya sambil setengah berlari menuju kita~  . Gak tau apa-apa lagi dah yang pengen dikatain, pokoknya “pelukaann” . Habisnya pas Tesa muncul itu juga dia udah mulai berkaca-kaca matanya. Hangatnya pelukan kita bersama ngebuat suasana juga semakin mengharukan~ Tesa melukin Aulia pertama kali sambil nangis ngatain sesuatu yang bikin Aulia tambah nangis juga, lalu Tesa meluk Norma tau ajakan Norma itu orangnya perasa banget nangis sekencang-kencangnya juga, awalnya aku nangis gak sampai tersedu-sedu kayak mereka tapi pas Tesa meluk aku baru bisa ngerasain bener-bener “ininih yang ngebuat kita susah pisah~ kita udah akrab banget ~ sering jalan-jalan bareng, foto-foto bareng, ngegaje bareng,duduk dikelas sama-sama teruss~, punya pin sama,jahilnya juga barengan, gokilnya juga gak ketolongan deh kalo kita udah ngmpul TT kenangan-kenangan ini yang susah dilupain dan susah buat ngelepas Tesa pergi~
                Tesa meluk kita semuaaa erat banget~ tangisan yang bener2 berarti, itutuh pertama kalinya liat Aulia sama Norma nangis >.< tetesan air mata pada saat itu kan menjadi saksi kalau kita pernah bersama, bahwa persahabatan itu akan selalu terjalin walau terpisah dengan jarak yang cukup jauh, dan akan menjadi sejarah bagi hidupku sendiri bahwa aku sangat beruntung memiliki teman bahkan sahabat seperti kalian karena sudah memberi warna berbeda dalam kehidupanku.
                Waktu nangis bersama di tempat umum gitu banyak banget yang liat kita dan merhatiin kita. Ah~ gak peduli yang penting akhirnya kita bisa saling ketemuan dan peluk-pelukkan, meluk Tesa terakhir kalinya,moment kebersamaan yang menyedihkan sebelum dia berangkat ke Palembang . Seneng banget dia diberi gulali hahaha . Ueh~begitu leganya akhirnya kita masih diberikan waktu oleh Allah SWT buat ketemuan :D walaupun dengan rintangan yang cukup menguras perasaan ~ tapi, semua itu sungguh terbayarkan dengan the last moment yang sangat indah~~
                Udah selese pamitan sama Tesa kita pulang kembali J . Pulangnya habis maghrib. Kalau dipikir-pikir ini beneran kayak sinetron atau film2 gituh wkwkwk. Gak kerasa ini udah sekitar 2tahunan kita gak pernah ketemu lagi sama Tesa Beta Hariandini tapi masih dan akan terus aktif melakukan komunikasi baik lewat sms, telponan, jejaring social, yaa~ walaupun gak face to face tapi akan ada keyakinan bahwa kita akan bertemu dan bersama lagi nantinya seperti dulu ketika Allah sudah mengizinkannya . Amiinnn ^^ Yaa~kita masih bisa mengetahui perkembangan masing2 dengan selalu ngeluangin waktu untuk saling menceritakan kehidupan2 kita yap lewat sms tentunyaa… saling nanyain kabar masing2, dengan itu juga sudah mengobati rasa kangen2an kita hahahha okeh, buat Tesa   “ WE       YOU “

                ~~Always Missing u and dont forget us, The Gajah ^^ ~~
**No one can change the past but everyone has a power to change the future**
         ~~Keep smile =) ~~
   By : Via ^^
      Lihat juga ini yaa <^o^>
(( Norma Leloniaty & Selvia Risanti ))
      (( Selvia Risanti & Siti Aulia ))

(( Tesa Beta H, & Selvia Risanti ))



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS